Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tampilkan Iklan di IGTV, Instagram Buka Peluang Baru untuk Para Kreator

IGTV

Tampilkan Iklan di IGTV, Instagram Buka Peluang Baru untuk Para Kreator - Instagram kembali memperbarui sistem-nya dengan menempatkan iklan pada salah satu fitur-nya yaitu IGTV. Penempatan iklan pada konten Instagram bukanlah hal yang baru, sebelumnya konten bersponsor ditampilkan pada timeline dan stories, kini Instagram akan mencoba IGTV sebagai salah satu spot tambahan untuk mengiklan.

IGTV adalah fitur instagram untuk menonton dan upload video dengan durasi lebih dari satu menit. Fitur ini diluncurkan pada 20 Juni 2018. Selain dari aplikasi dan web Instagram, fitur ini juga tersedia sebagai aplikasi.

Iklan pada IGTV dikabarkan akan hadir pekan depan. Iklan ini didesain khusus untuk perangkat mobile dan berdurasi hingga 15 detik. Iklan tersebut akan muncul ketika pengguna masuk ke tayangan IGTV tersebut setelah menonton previewnya, seperti dikutip dari kumparan (1/6/2020).

" Mulai pekan depan, kami memperkenalkan iklan di IGTV, fitur untuk format video panjang. Kami ingin mendukung investasi kreator di IGTV dengan membagikan penghasilan iklan pada mereka" tulis Instagram di situsnya.

"Iklan IGTV akan Muncul ketika pengguna mengklik tayangan dari preview di feed mereka. Video iklan itu didesain untuk perangkat mobile dan memiliki durasi 15 detik",  lanjutnya.

Instagram juga akan bereksperimen dengan format iklan yang lebih detail, misalnya memungkinkan pengguna untuk melewati iklan.

Namun, iklan baru akan berlaku pada 200 besar kreator IGTV. Dilansir dari kompas.com (1/6/2020), menurut COO Instagram Justin Osofski, Instagram akan memberikan 55%  dari total pendapatan iklan ke konten kreator. Persentase ini sama dengan Facebook Watch. Meskipun terdengar menguntungkan bagi kreator, iklan hanya akan ditampilkan pada video yang ramah iklan. Artinya kreator harus mematuhi kebijakan IGTV jika ingin melakukan monetisasi. 

Untuk menjaga monetisasi agar tetap aman, Instagram perlu untuk melakukan moderasi pada konten-konten di plaformnya, karena jika ada konten yang melanggar hukum bisa jadi pengiklan akan menarik uangnya, seperti yang terjadi pada Youtube pada tahun lalu saat ada kreator yang memuat konten pelecehan anak-anak.

Masih dari kompas.com (1/6/2020), Osofsky sudah mengantisipasi soal moderasi. ia mengatakan bahwa IGTV diawasi oleh manusia untuk menyaring konten sebelum monetisasi di setujui.

Selain iklan, Instagram juga mengenalkan fitur Badges yang cara kerjanya serupa dengan Bigo. Pengguna dapat membeli Badges yang kemudian diberikan pada kreator. Dikutip dari inet.detik.com (1/6/2020), badge Instagram dihargai 99 sen, USD 1,99 atau USD 4,99 untuk sementara semua pendapatan dari Badges akan diberikan pada kreator. Fitur ini akan di uji coba di sekelompok kecil influencer dan bisnis di AS sebelum diperluas ke meksiko, inggris, dan negara lainnya.

Kedua fitur baru Instagram tersebut digadang-gadang dapat menjadi alternatif lain bagi para konten kreator untuk mendapatkan penghasilan. Apalagi pada tahun 2019 pendapatan Instagram dari iklan mencapai USD 20 miliar melampaui Youtube yang menyentuh angka USD 15,1 miliar.

Baca Juga :